Apakah Otak Introvert dan Extrovert Berbeda?

Saya yakin sobat sudah tahu yang mana tipe sobat, apakah introvert ataukah extrovert. Kalau misalkan sobat belum tahu, sobat bisa test kepribadian sobat, sobat akan menemukan banyak personality test di internet. Silahkan cari tahu jawabannya pada Mbah Google. Saya sarankan sobat sudah mengerti tipe kepribadian sobat sebelum sobat membaca lebih lanjut. Kalau belum ya sebenarnya tidak masalah juga sih.

Saat ini banyak pembicaraan tentang introvert dan extrovert. Dari perilaku saja kita sudah bisa menilai apakah orang tersebut introvert atau extrovert, sangat terlihat perbedaannya. Apalagi dari segi teori, sangat bertolak belakang. Kalau kepribadiannya berbeda, maka muncul pertanyaan, Apakah Otak Introvert dan Extrovert Berbeda? Karena kita tahu, yang mengontrol segala kepribadian, kelakukan, perilaku kita itu ya dari otak kita.

Otak introvert dan extrovert sebenarnya tidak memiliki perbedaan yang mencolok dalam gambaran besar. Bukan menjadi suatu hukum mutlak, bahwa introvert lebih cerdas dibanding extrovert, atau sebaliknya. Namun, sebuah penelitian mengemukakan bahwa otak introvert dan extrovert diaktifkan secara berbeda sesuai dengan keadaannya.

Introvert vs Extrovert

Dari apa yang telah kita ketahui dari dulu, mungkin hingga sekarang, bahwa seorang yang introvert cenderung pendiam dan lebih memilih untuk menyendiri, sedangkah seorang extrovert lebih banyak cakap dan lebih menyukai lingkunga dimana banyak orang di sana. Secara umum, mungkin seorang extrovert lebih memiliki karisma, pesona, dan memiliki kemampuan komunikasi yang sangat baik. Sedangkan introvert merupakan seorang yang kreatif, dan lebih memilih untuk bekerja sendiri.

Namun semua itu bukanlah hal yang mutlak, artinya tidak semua orang memiliki tipe kepribadian salah satu tersebut secara murni. Sobat bisa memiliki sifat seorang introvert, namun di lain hal sobat juga terkadang menjadi seorang extrovert. Benar bukan? Suatu hari sobat memang ingin berpesta pora atau mungkin hang-out bersama sahabat-sahabat sobat. Namun di lain hari, sobat terkadang tidak mood untuk bertemu orang lain, maka lebih memilih untuk berdiam di kamar untuk membaca novel atau bermain game. Benar begitu?

 

Secara Ilmu Pengetahuan

Pada tahun 1960, seorang psikolog bernama Hans Eysenck beranggapan bahwa seorang extrovert memiliki tingkat rangsangan yang lebih rendah dibanding introvert. Sehingga itulah yang membuat seorang extrovert membutuhkan stimulasi/rangsangan yang lebih agar merasa waspada. Nah inilah yang menjadi penjelasan bahwa, seorang extrovert cenderung untuk mengambil keputusan-keputusan yang berisiko besar, menyukai tantangan. 

Sementara itu bagaimana dengan introvert? Apakah juga ada hubungannya dengan rangsangan? Ya, tentu ada. Menurut beliau, seorang introvert karena memiliki tingkat rangsangan yang tinggi, maka mereka cenderung untuk menyendiri dengan tujuan menurunkan rangsangan mereka yang over.


Jadi seperti itulah jika dilihat secara ilmiah, menjawab pertanyaan dari Apakah Otak Introvert dan Extrovert Berbeda? Jika dilihat secara gambaran besar, tidak ada perbedaan mencolok. Namun yang membedakan adalah tingkat rangsangannya antara introvert dan extrovert. Semoga bermanfaat untuk sobat

sumber: medical daily

• Tweet
• Share
• Share
• Share
• Share

Salam Kepo Admin

Terima kasih telah berkunjung untuk kepo di blog sederhana ini

Related Post