Tak lama sebelum ini hadir sebuah fenomena yang menghebohkan Indonesia. Mungkin sobat sudah tahu, yaitu fenomena Jilboobs. Namun, fenomena ini mengundang banyak perhatian publik, komentar dan opini pun mulai banyak berjatuhan terkait fenomena ini. Namun sebenarnya Apa Sih Jilboobs itu?
Namun timbul suatu opini lain yang bertentangan, bahwa fenomena ini merupaka suatu cara untuk membuat perempuan memakai jilbab, dengan tidak mengesampingkan fashion.
Semua kembali kepada diri kita masing-masing, bagaimana kita menelaah fenomena-fenomena serupa. Kita harus pandai memilah manakah yang baik untuk kita dan untuk orang lain.
Apa sih Jilboobs?
Kalau sobat jeli, sebenarnya fenomena ini merujuk pada 2 kata, yaitu Jilbab dan Boobs. Kata Jilboobs ini sengaja dibuat untuk menggambarkan seorang wanita yang memakai jilbab, namun memakai pakaian yang ketat sehingga menimbulkan gambaran lekukan tubuh yang jelas. Tentunya hal ini bukanlah hal yang sesuai dengan Islam.Tata Pakaian Menurut Islam
Menurut agama Islam, jilbab yang benar adalah menutupi dada. Pakaiannya pun tidak ketat, sehingga tidak mencetak lekukan tubuh si wanita. Dan biasanya pakaian yang cocok adalah menggunakan terusan hingga sampai ke bawah kaki, atau menggunakan rok panjang. Tidak menggunakan jeans skinny, atau celanan-celanan ketat semacamnya. Namun, para Jilboob-ers ini justru memakai pakaian serba ketat.Kontroversi
Tentu fenomena ini mengundang banyak kontroversi, banyak sekali yang menentang hal ini. Namun ada juga yang justru malah mendukung fenomena ini. Foto-foto yang diunggah di Fan Page Facebook yang bernama Jilboobs itu sangat memperlihatkan betapa jilbab atau kerudung yang dipakai oleh mereka sama sekali tidak bisa dikatakan syar'i. Sehingga timbul suatu opini publik yang menganggap bahwa fenomena ini merupakan suatu penistaan terhadap agama yang bertujuan untuk menjatuhkan agama Islam.Namun timbul suatu opini lain yang bertentangan, bahwa fenomena ini merupaka suatu cara untuk membuat perempuan memakai jilbab, dengan tidak mengesampingkan fashion.
Semua kembali kepada diri kita masing-masing, bagaimana kita menelaah fenomena-fenomena serupa. Kita harus pandai memilah manakah yang baik untuk kita dan untuk orang lain.
2 komentar
Click here for komentarhaha.. jilbobs :v
ReplyAduh ada apa nih sob? Haha
ReplyBudayakan berkomentar setelah menikmati artikel
o Diharapkan tidak mencantumkan LINK AKTIF
o Diharapkan untuk tidak melakukan SPAM
o Diharapkan komentar tidak mengandung SARA, PORNO, dan sejenisnya
o Diharapkan KEPO ke artikel lain :) ConversionConversion EmoticonEmoticon